Nge-Blog Hari Ke-10 ( Jogja Istimewa )
Hari sabtu kemarin, saya mengunjungi kota gudeg dengan sejuta keistimewaanya bersama seorang teman saya dengan tujuan saat itu untuk belanja bahan baku kopi untuk kedai kopi saya serta beberapa kerperluan lain. Dan yang yang pasti untuk sekedar bernostalgia dengan suasana kota yang satu ini.
Kami berangkat dari kebumen sore sekitar pukul 16.00. sampai disana waktu menunjukkan pukul 20.00 karena selama perjalanan, kami banyak berhenti untuk istirahat serta mengisi bahan bakar motor yang kami kendarai.
Malam itu kebetulan malam minggu, jadi sesampainya di Jogja, tidak lama setelah sampai di kontrakan salah satu teman saya, kami langsung keluar lagi untuk bermalam minggu di Jogja.
Tujuan pertama, kami menyambangi Kembang Kopi Jogja, yang merupakan kedai kopi milik teman saya waktu saya masih berstatus pelajar di Jogja. Meskipun sudah berpindah lokasi kedai, tetapi suasana ramah dari keluarga Kembang Kopi Jogja masih sangat terasa, sama seperti dulu.
Tidak lupa kami pesan Single Origin untuk menemani perbincangan nostalgia malam itu. Oh iya, saya juga bertemu seseorang, dia seorang Perempuan yang telah lama berkomunikasi melalu social media, malam itu dia datang ke Kembang Kopi Jogja sekedar hanya untuk minum kopi. Karena kami belum pernah bertemu sebelumnya, kami tidak berani saling sapa, sampai salah seorang teman saya mengenalkan perempuan tadi, yang ternyata itu adalah perempuan yang sudah lama berkomunikasi dengan saya lewat social media. Namanya Intan, dia sosok perempuan yang cantik dengan lirikan yang tajam, postur mungil tapi tidak terlalu mungil yang membuatnya semakin manis. Tak heran kalau penghuni Kembang Kopi Jogja menyebutnya Intan si Mbak Imut. Sampai sekitar pukul 00.00, kami melanjutkan untuk sekedar berkendara menikmati kota Jogja. Melewati Jl. Malioboro yang sudah tidak seperti dulu, kini Jl Malioboro sudah lebih tertata dengan di maksimalkannya fasilitas untuk pejalan kaki, serta bangku-bangku yang berjajar sepanjang pedestrian Jl. Malioboro.
Berlanjut ke Tugu yang merupakan salah satu ikon dari Jogja. Kami berhenti lumayan lama di Tugu, untuk sekedar berfoto ria sambil mengamati keriuhan anak-anak muda malam minggu itu. Ternyata masih seperti dulu, Tugu masih menjadi tempat yang asik untuk berfoto ria saat malam minggu.
Sampai waktu menunjukkan pukul 02.00 kami melanjutkan perjalanan ke kontrakan untuk beristirahat sambil makan sahur.
Joga masih saja Istimewa seperti dulu kala ketika saya meniggalinya, dengan keramahan masyarakatnya yang masih sangat hangat terasa. Nostalgia dua hari di Jogja membuat saya ingin berlama-lama tinggal di Jogja, karena kenangannya yang tak akan pernah terlupa saat saya masih berstatus mahasiswa. Dari kisah menjadi seorang anak kos, kisah percintaan, kenakalan, dan masih banyak yang lainnya. Haaah… selalu saja dibikin ingin kembali lagi olehnya.
JOGJA ISTIMEWA.
J
Note :
- Terima kasih untuk kenangannya Kembang Kopi Jogja. Mas Edy, Dedi, Intan, Dkk
- Terima kasih untuk tumpangan menginap selama di Jogja. Gobog, Roni, Dkk
Terima kasih JOGJA
Komentar
Posting Komentar