Nge-Blog Hari Ke-3 ( Ngomongin Orang )
Kita hidup di bumi ini tak lepas dari "ngomongin" dan diomongin orang-orang disekitar kita tinggal. Tidak peduli itu tentang hal baik ataupun sebaliknya, iya to??. Saya ada beberapa cerita tentang orang-orang yang saya anggap bisa jadi topik omongan dalam postingan ini, yang saya alami hari kemarin.
1. Orang di Puskesmas yang tiba-tiba nagih uang parkir
Ada sekelumit cerita yang sepertinya masih bikin saya entah heran atau "kesel" ya. Waktu itu di Puskesmas ketika menemani mbak saya yang akan melahirkan, saya datang ke Puskesmas pakai motor tua kesayangan. Sampai disana langsung aja parkir di tempat motor lain juga terparkir disitu. Hal "nyeleneh" pun terjadi saat saya mau keluar dari Puskesmas untuk pulang. Tiba-tiba ada orang yang nanya "sendirian mas, orang mana?" ya saya jawab "iya sendirian, orang deket situ pak." Langsung saja saya menuju ke motor saya, mengeluarkannya dari tempat kerumunan motor tadi, tapi tiba-tiba si bapak yang nanya-naya itu manggil, "mas, mas!!" sambil ngasih kode minta uang gitu. Ya saya Tanya, "bayar po pak?", si bapak cuma ngangguk.
Yang bikin "kesel" itu ya, jelas-jelas di depannya tertulis PARKIR GRATIS, banyak, nggak cuma satu tulisan aja. Terus waktu minta uang parkir kok ya "nggak" mau "nyamperin" harus saya yang "nyamperin" tuh bapak. Uang parkir-nya sih gak ada maslah, cuma yang bikin kesel itu, kenapa masih ditarik uang parkir padahal jelas tertulis PARKIR GRATIS, jadi terkesan pemerasan. Kemudian kenapa bapak parkir tidak berani menghampiri langsung, atau setidaknya merapihkan tatanan motor disitu, apa karena ada ketakutan ke pihak Puskesmas? Yang jelas malam itu saya dibuatnya kesal.
2. Keponakan yang ribut gara-gara kulit apel
Kalau ini sedikit lucu, ada rasa bersalah juga yang saya rasakan :D. Jadi kemarin sore keponakan saya yang paling kecil, laki-laki, minta apel. Tidak piker panjang, saya ambil apel dari kulkas, potong-potong, terus langsung di ambil satu potong sama keponakan, TANPA DIKUPAS. Setelah habis satu potong, dia bilang enak, mau lagi. Berhubung potongan yang satunya sudah saya makan, jadi harus potong apel lagi, nah kali ini si Embah yang mengambilkannya apel, langsung saja ambil apel, DIKUPAS, lalu di potong-potong, di kasihkan ke keponakan saya, dan apa yang terjadi? Keponakan saya tidak mau memakannya, otomatis si Embah tersinggung atau gimana karena apel pemberiannya tidak dimakan, maklum sudah tua, mudah terpancing emosinya.
Sambil menasehati si keponakan saya dengan nada yang tinggi, eh malah jadi tambah nangis deh itu keponakan. Berkali-kali dibujuk buat memakan apel yang sudah dikupas tadi, tetap tidak mau. Setelah sekian lama menangis di tempat yang sama seperti setelah menerima potongan apel dari si Embah, saya inisiatif memberinya potongan apel yang masih ada kulitnya, seketika itu dia berhenti menangis :D. Dari situ diketahuilah bahwa keponakan saya ini tidak suka apel yang dikupas, lebih memilih TANPA DIKUPAS.
3. Orang-orang di kedai kopi tadi malam
Tadi malam bisa menjadi malam yang melelahkan bagi saya, tadi malam sekitar jam sepuluh, kedai saya kedatangan dua orang perempuan, dari tampilannya sih sangat modis untuk ukuran di desa. Umurnya sudah tidak begitu muda dilihat dari bentuk badannya serta gaya bicaranya. Mereka berdua memesan Cappucino dengan latte art diatasnya, tidak berlama-lama, langsung saya buatkan, karena sedang tidak melayani pesanan lain juga.
Obrolan mereka berdua-pun dimulai. Sampai jam menunjukkan pukul 00.00 mereka masih asik dengan topik obrolannya, serta sibuk update sana-sini dari smartphone mereka. Saya mulai bertanya-tanya dalam pikiran saya, "ini cewe dua, sampai jam segini gak mau pada balik apa? Udah ngantuk nih mata". Sambil menunggu dua perempuan tadi, daripada tidak ada kerjaan, saya putuskan untuk bermain domino dengan teman-teman saya yang kebetulan masih di kedai.
Sampai jam 02.00, obrolan dua perempuan tadi masih berlanjut tak kunjung usai, belum juga nampak rasa gelisah ingin segera pulang. Bagi saya pribadi, ada perempuan keluar malam sampai selarut itu, merupakan hal yang tidak baik, mengingat saat ini saya tinggal di desa, tidak seperti di kota-kota besar. Sekitar pukul 02.30, ada tiga orang laki-laki mendatangi kedua perempuan tadi, mereka juga seumuran dengan kedua perempuan itu, atau mungkin lebih tua beberapa tahun. Bersama teman-teman saya, sambil berbisik-bisik, kami bertanya-tanya, sebenarnya siapa dua perempuan ini?, apa yang mereka kerjakan sampai sepagi ini?, serta apa profesi sebenarnya? Apakah seorang Pemandu Lagu (PL) yang bias disewa? :D.
Obrolan mereka baru berakhir saat jam menunjukkan pukul 03.00 dan saya juga langsung menutup kedai kopi saya dengan masih bertanya-tanya dalam pikiran saya, pertanyaan yang sama. Mungkin begitu juga dengan teman-teman saya. :D
Begitulah cerita saya hari kemarin tentang beberapa orang yang saya anggap berbeda dari kebiasan orang-orang yang lain disekitar saya. Semoga bias menghibur para pembaca yang ingin membacanya. :D
Komentar
Posting Komentar